bercermin sebelum ramadhan

ketika kembali kubaca tulisan-tulisanku sebelumnya, aku merasa hilang. ada sesuatu yang kurang. seperti hampa dan tak tahu mengapa. lantas akupun berkeliling untuk mengetahui tulisan-tulisan lain di kompiku. sungguh,aku memang manusia yang tidak bisa berfikir secara runut, teratur, dan terpola. acak abstrak, ya, tipe berfikirku semenjak kecil memang acak dan abstrak. mungkin karenanya aku tidak pernah dengan mudah mendapatkan teman bicara yang 'nyambung'. setiap kali ingin menyampaikan sesuatu, ada saja yang menerimanya dengan arah yang lain. mereka kebanyakan merasa tahu aku, dan aku hanya tersenyum, tertawa, sepuas-puasnya.

maaf, teman-temanku, kadang aku tertawa sendirian dalam keramaian. karena memang hanya sunyi yang ku rasakan sangat mencekam. omongan kalian dan omonganku tidak nyambung pada satu ujung, maka aku tertawa. bukan menertawakan kelucuan kita, bukan juga kelucuanku, hanya ketololan demi ketololan yang kupikir kalian tangkap, sebab apa yang ku katakan berbeda dengan apa yang kalian respon.

untung setiap kali mengingat sebuah nasihat dari seorang ustadz bahwa kita manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya. kepada sang Khalik. Yang Maha segala-galanya, maka kupikir, Ia sungguh benar-benar tahu apa yang kukatakan. Ia sungguh tahu apa yang kuinginkan, Ia sungguh tahu benar apa yang ku butuhkan. maka kemudian muncullah tulisan dalam blog ini

Kau
tentu tahu aku
lebih dari aku

atau yang senada dengannya. ini adalah limitasi ketika aku didera kesunyian ditengah keramaian ini. memang kadang Ia mempertemukanku dengan manusia-manusia sejenis sepertiku, atau paling tidak ini yang kupikirkan. baik di SMA, di KKN, di Masjid Syuhada, ataupun di tempat lain yang itupun kupikir kebetulan saja. namun kebahagiaan itu serasa cepat sekali menguap, karena masing-masing dari kami jauh menyukai kesendirian, pengucilan diri, dan penghinaan dari siapapun. bahkan kalau perlu harus menangguh beban dari yang orang lain lakukan. sebab yang kupikirkan adalah: aku yang lebih pantas mendapatkannya.

lantas setelah memikirkan lebih jauh lagi, inilah mengapa aku memberi judul DIarysunyi pada blogku. benar-benar kesunyian panjang ditengah-tengah keramaian manusia. dan aku sungguh bersyukur, karena mungkin dengan ini aku akan jauh dan jauh lebih bisa takut kepada yang benar-benar tahu aku. pada yang benar-benar mengerti, dan menemaniku di kesunyian ini, meski dari atas singgasana agung di atas air sana.

semoga
: )

Pertemuan

pertemuan kita
senantiasa memberi kabar
tentang segala sunyi
tentang segala duri
di sepotong malam

apakah kau tak takut
menemaniku
hantu abadi
dalam gelap sendiri ini?
ah, mungkin kau lupa
bahwa aku hantu
dan kau batu
kita bisa menyatu
sebagai batu
berhantu

ha ha ha
kadang kulihat matamu
merekah di bibir sunyi
seperti kesepian
yang memelukku beratus tahun
tapi tak mengapa
tapi
tak mengapa
sebab kamu
batu
dan
aku

hantu
kita
masih bisa
bersatu
di sunyi yang sendu ini

2009

belajar hal yang baru

mario teguh berkata:
"kalau saya di beri kesempatan untuk mengulang
maka saya akan memperbanyak kesalahan
karena dengan membuat banyak kesalahan
maka saya belajar hal-hal yang baru
tapi
jangan melakukan kesalahan yang sama
karena
kalau anda melakukan kesalahan yang sama
maka anda tidak belajar"

"terimalah kegagalan itu dengan hati yang bahagia
karena dengan demikian
anda akan melakukan hal yang baik setelahnya
namun jika anda menolak kegagalan
maka anda
telah melakukan kegagalan yang baru" (timbul)

ha ha ha ha
just cause my examination must be reply....
ha ha ha ha